Memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW: 27 Rajab 1446 H
Pada tanggal 27 Rajab, umat Islam di seluruh dunia memperingati peristiwa penting dalam sejarah agama Islam, yaitu Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Peristiwa yang terjadi pada tahun ke-10 kenabian ini memiliki makna yang mendalam bagi umat Islam. Isra’ Mi’raj merupakan dua peristiwa besar yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu perjalanan malam dari Masjid al-Haram di Mekkah ke Masjid al-Aqsa di Yerusalem (Isra’), dan kemudian perjalanan naik ke langit (Mi’raj) untuk bertemu dengan Allah SWT.
Isra’ Mi’raj bukan hanya sekadar perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan spiritual yang mengandung banyak pelajaran bagi umat Islam. Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad SAW menerima perintah dari Allah untuk menjalankan ibadah shalat lima waktu. Hal ini menjadikan shalat sebagai tiang agama yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Keberadaan shalat lima waktu ini menjadi salah satu simbol penghambaan dan kedekatan hamba dengan Sang Pencipta.
Selain itu, Isra’ Mi’raj juga mengajarkan kita tentang keimanan yang kokoh, kesabaran, dan ketabahan dalam menghadapi ujian hidup. Pada saat perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW menghadapi berbagai ujian berat, namun beliau tetap teguh dan menerima perintah Allah dengan lapang dada. Ini menunjukkan bahwa setiap ujian yang dihadapi oleh seorang Muslim adalah bagian dari proses untuk menguatkan iman dan keyakinan.
Memperingati Isra’ Mi’raj pada 27 Rajab setiap tahun adalah momentum untuk merenung dan memperbaharui komitmen kita dalam menjalankan ajaran agama Islam. Dengan memaknai peristiwa ini, kita diingatkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan kualitas ibadah, serta memperkuat ukhuwah Islamiyah antar sesama umat Muslim.
Semoga peringatan Isra’ Mi’raj kali ini dapat menjadi pengingat bagi kita untuk lebih istiqomah dalam beribadah dan selalu berada di jalan yang diridhai oleh Allah SWT.